Masalah Pada Anak

Bandel, Nakal, Baong, Anak bermasalah? Label yang sangat mudah kita berikan pada anak kita. Tapi, Sebenarnya apa yang dimaksud dengan anak bermasalah? Bukankah semua orang mempunyai masalah? label negatif inilah yang membuat kita sering bertindak berlebihan dalam menyelesaikan masalah pada anak. Karena bisa jadi masalahnya sederhana. Maka dalam tulisan ini, kita akan mengenal apa itu masalah pada anak dan bagaimana mendeteksinya.

Sebelumnya, ada beberapa hal yang harus kita pahami dahulu. Yang pertama, kita harus paham apa yang disebut dengan “Masalah”. Dalam kamus besar bahasa Indonesia, masalah adalah sesuatu yg harus diselesaikan (dipecahkan). Definisi yang belum menjelaskan apa itu “masalah”. Baik, dengan mudah kita bisa mengatakan “Masalah” adalah sebuah kondisi dimana kenyataan (realita) tidak sesuai dengan idealita. Kesenjangan inilah yang disebut masalah. Kemudian, agar kita bisa mengidentifikasi masalah tersebut adalah benar-benar “masalah” maka kita harus mempunyai tolok ukurnya. Apa yang menjadi tolok ukur kita untuk mengatakan bahwa sesuatu itu ideal? Dalam mengenal masalah pada anak, Ada dua hal yang bisa kita jadikan patokan, yaitu tugas/tahapan perkembangan dan nilai-nilai (value) atau norma yang berlaku. Tugas perkembangan adalah kemampuan yang harus dimiliki seseorang sesuai dengan usia perkembangannya. Misal tugas perkembangan dalam aspek bahasa untuk anak usia 6 tahun adalah mampu menceritakan alur cerita. Jika ia tidak bisa, atau belum bisa maka itu bisa dikategorikan masalah. Sedangkan nilai adalah sesuatu yang dianggap penting oleh pribadi maupun masyarakat. Nilai ini bisa berbentuk nilai hukum, nilai agama, nilai moral dll. Ketika mengenali anak bermasalah, kita berpatokan pada dua patokan tersebut. Bukan dengan membandingkan dengan anak lain atau berdasarkan persepsi pribadi kita.

Kedua, kita harus paham bahwa seorang anak adalah pribadi yang unik. Maka, ketika kita mendeteksi masalah pada anak, kita tidak membandingkannya dengan anak lain, namun dengan kedua patokan diatas.

Ketiga, pendidikan pada dasarnya disesuaikan dengan individu anak. Tugas orang tua dan pendidik untuk mendidik sesuai dengan potensi masing-masing anak. Tidak menyamaratakan anak dalam proses pendidikan.

Keempat, kontekstual. Orang tua dan pendidik, harus memandang masalah anak sesuai dengan konteks-nya, tidak menggeneralisasinya. Misalnya seorang anak mempunyai masalah dengan pelajaran matematika, maka selesaikan masalah pelajaran matematikanya. Tidak menggeneralisasi ia juga bermasalah dengan pelajaran lain atau ia juga anak yang bermasalah dengan perilaku. Cara pandang yang kontekstual Ini, selain mempermudah kita menyelesaikan sebuah masalah juga mencegah kita untuk memberikan label negatif pada anak.

Kelima, menerima. Orang tua maupun pendidik harus “menerima” dahulu bahwa ada hal yang tidak sesuai dengan kondisi ideal di anak kita. Termasuk menerima jika ternyata akar masalahnya ada di diri kita sebagai orang tua atau pendidik.

Jika sudah memahami hal-hal diatas, maka kita akan lebih mudah dalam mendeteksi dan menangani sebuah masalah yang terjadi pada anak. Masalah yang “terlihat” atau yang tampak di permukaan, biasanya bukanlah akar masalahnya atau bukan masalah yang sebenarnya. Masalah yang tampak adalah akibat dari sebuah akar masalah. Untuk mengetahui apa yang menjadi akar masalah maka kita harus menggali lebih dalam lagi. Kesalahan melihat masalah ini akan membuat kita tidak tuntas dalam menyelesaikan sebuah masalah, Sehingga masalah itu akan muncul kembali di masa yang akan datang. Kenapa? Karena akar masalahnya belum diselesaikan dengan tuntas. Misalkan seorang anak kecil yang merokok. Kita bisa menyelesaikan dengan terapi berhenti merokok atau membuat peraturan dilarang merokok, namun tidak lama kemudian ia merokok kembali. Ternyata akar masalahnya belum selesai, yaitu lingkungannya yang perokok berat. Ketika rokok dengan mudah didapat dan ada dorongan dari lingkungan, maka ia pun ikut merokok lagi. Namun jika lingkungannya juga diintervensi, maka masalah ini akan bisa diselesaikan dengan tuntas.

Lalu, Bagaimana cara mencari akar masalahnya? Ilmu Neuro Linguistic programming (NLP) mempunyai “tool” yang akan mempermudah kita mencari akar dari sebuah masalah. Praktisi NLP menggunakan neurological level untuk mencari dimana letak sebuah masalah, dan kemudian melakukan intervensi yang tepat sesuai dengan letak masalahnya.

Neurological level adalah sebuah teknik yang untuk menjelaskan secara sistematis bagaimana sebuah perubahan dapat mempengaruhi seseorang. Neurological level ini bisa dibagi menjadi 6 tingkatan yang saling mempengaruhi satu sama lain, yaitu:

    1. Spiritual. Merupakan level tertinggi yang menaungi semua level. Ini adalah level dimana seseorang menanyakan makna keberadaannya di dunia serta berbagai peran yang ingn ia jalani. Karena menjadi tempat bernaung, level ini memiliki pengaruh yang besar bagi keseluruhan sistem kehidupan seseorang.
    1. Identitas (identity). Tingkatan yang banyak berbicara tentang identitas diri, misi hidup, nilai-nilai inti dalam hidup dll
    1. Nilai&kepercayaan (value&belief). Rangkaian dari berbagai macam hal yang kita yakini kebenarannya dan menjadi landasan dari perilaku kita sehari-hari.
    1. Kemampuan (capability). Sekumpulan ketrampilan, keahlian, dan strategi yang kita gunakan dalam kehidupan sehari-hari.
    1. Perilaku (behavior). Perilaku spesifik yang kita lakukan
  1. Lingkungan (environment). Reaksi kita terhadap lingkungan tempat kita hidup.

Ketika kita mengetahui, di level mana akar masalahnya maka kita akan lebih mudah untuk mengintervensi dan menyelesaikan masalahnya. Misalnya jika anak kita nilai matematikanya jelek. Kita bisa tahu masalahnya ada di level mana, ketika kita menggali masalahnya dan menemukan :

    • Rumahnya terlalu berisik, ia tidak dapat belajar dengan baik. Atau sekolahnya tidak mengajarkan matematika dengan baik. Maka kita tahu masalahnya ada di level lingkungan. Perbaikan yang bisa kita lakukan ialah memperbaiki lingkungannya atau memindahkannya ke lingkungan baru yang lebih baik.
    • Ia jarang belajar matematika di rumah maupun di sekolah. Maka kita tahu jika masalahnya ialah di level perilaku (behavior). Maka yang kita lakukan ialah mengintervensi perilakunya, misal dengan membuat jadwal belajar yang lebih rutin.
    • Ia tidak bisa perkalian, maka kita tahu masalahnya ada di level kemampuan. Maka yang bisa kita lakukan mengajari perkalian dengan metode yang tepat. Untuk anak, kita cek lagi apakah tugas/beban yang diberikan padanya sudah sesuai dengan tugas perkembangannya serta minat dan bakatnya. Misalnya jika soal perkalian diberikan pada anak usia 6 tahun. Maka masalah bukan terjadi pada anak, namun pada orang tua/pendidik yang tidak memahami tugas perkembangan. Atau ternyata setelah dilakukan observasi kecerdasan majemuknya, ia menonjol dalam bidang linguistik, sedangkan logika-matematikanya lemah. Maka yang kita lakukan adalah mengasah potensi terkuatnya, yaitu linguistik. Matematikanya? Tetap diintervensi namun tidak menjadi prioritas, yang penting ia dapat menggunakannya dalam kehidupan sehari-hari.
    • Jika ia merasa matematika itu susah. Berarti masalahnya ada di level kepercayaan (belief). Yang bisa kita lakukan ialah mengubah kepercayaannya agar percaya bahwa matematika itu mudah.
  • Jika ia merasa ia adalah anak yang bodoh dalam matematika, maka kita tahu masalahnya ada di level identitas. Tugas kita ialah mengganti identitasnya menjadi positif.

Dari paparan diatas, semoga bisa mengubah cara pandang kita tehadap masalah-masalah yang terjadi pada anak. Sehingga kita akan lebih mudah dalam mendeteksi dan kemudian menyelesaikannya. Untuk senyum anak Indonesia.

Sumber

MANFAAT KAPSUL KECERDASAN

 

 

Ribuan anak Indonesia telah mendapatkan berbagai manfaat Kapsul Kecerdasan, mereka yang malas belajar dengan kesadarannya jadi rajin belajar, anak yang minder berubah menjadi lebih percaya diri, yang sakit-sakitan sekarang menjadi anak yang cerdik dan sehat, yang bandel dan susah di atur berubah menjadi anak yang patuh dan hormat sama orang tua. Dan tidak sedikit mereka yang minum Kapsul Kecerdasan berhasil lolos masuk sekolah atau Perguruan Tinggi Favorit yang  di idam-idamkan. Bahkan ada diantara yang minum Kapsul Kecerdasan saat duduk Perguruan Tinggi, setelah lulus mudah di terima bekerja sesuai dengan harapan mereka masing-masing, ada yang jadi Pegawai Negeri Sipil (PNS) dan ada pula yang bekerja di Perusahaan-perusahaan Swasta Terkemuka. Inilah FAKTA di lapangan yang telah menjadikan para orang tua BANGGA dengan PRESTASI dan Masa Depan Putra-Putrinya.

 

 

About bioenergicenteryogyakarta

KONSULTASI MASALAH BERSAMA HM Syaiful M. Maghsri Apakah saat ini Anda sedang menghadapi berbagai masalah hidup? JANGAN CEMAS, Jangan Khawatir masih ada jalan untuk mendapatkan SOLUSINYA !!! Untuk itu Jika Anda menghadapi rintangan / masalah untuk menjadi Pejabat, Bupati, Gubernur, atau Anda dihadapkan pada kasus hukum akibat dugaan Korupsi, Kolusi, atau Manipulasi dan Keluarga terancam berantakan dan kurang harmonis ? Atau Anda kesulitan untuk menaikkan omzet dn mengembangkan usaha Anda, Ingin mendapatkan proyek atau tender bernilai Milyaran Rupiah tapi selalu gagal, Anda seorang Istri ingin mengikat suami Anda agar tidak kehilangan cinta dan harta benda, dan apakah keluarga Anda selalu dipenuhi dengan masalah, penyakit dan ketidak harmonisan? Jika Anda menjawab “YA” untuk satu atau dua pertanyaan di atas, Saatnya Anda mendapatkan Solusi Bersama HM Syaiful M. Maghsri. Dengan SOLUSI ini hidup Anda akan berubah 180 derajat lebih baik, Lebih Sehat, Lebih Bahagia, Lebih Sukses, Lebih Tenang dan Damai serta Lebih Dekat dengan Tuhan. HM Syaiful M. Maghsri akan membantu Anda memberikan SOLUSI dengan CEPAT, TEPAT dan berhasil guna untuk Anda yang sedang menghadapi berbagai masalah hidup yang LUAR BIASA BERAT. Sampaikan KABAR GEMBIRA ini kepada Saudara Anda, Teman, Sahabat dan orang -orang yang membutuhkan agar mereka segera mendapatkan SOLUSI sehingga TERBEBAS dari Berbagai Masalah Hidup. Jangan biarkan masalah Anda menjadi kronis. Segera Datang dan Konsultasikan Masalah Anda HANYA dengan SOLUSI KHUSUS BIOENERGI bersama HM Syaiful M. Maghsri. Hubungi HP , 081 827 8880, 0853 2727 1999, (0274) 412446 (Office), Invite PIN BB 2321942A, WA 081 827 8880
This entry was posted in Masalah Pada Anak. Bookmark the permalink.

Leave a comment